MAJALENGKA – Ratusan siswa SMK Karya Bakti Sindang Majalengka, mengikuti Sekolah Kebangsaan Tular Nalar – Mafindo yang digelar pada Sabtu 24 Agustus 2024.
Sekolah Kebangsaan Tular Nalar-Mafindo sendiri merupakan program yang digagas untuk meningkatkan literasi digital, menangkal hoax jelang Pilkada Serentak 2024.
Person in charge (PIC) Tular Nalar 3.0 Wilayah Majalengka Hasanudin, M.Pd mengatakan, Kelompok pemilih pemula masih menjadi fokus berbagai kalangan, dalam mengahadapi Pilkada serentak 2024 mendatang. Hal itu seiring dengan tingginya angka pemilih pemula pada Pilkada nanti.
Baca Juga:Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Pola Kemitraan Usaha Bumdes Pandawa di Desa PilangsariDunia Usaha dan Perguruan Tinggi Aceh Sepakat Membangun Semangat Kewirausahaan
Mafindo, lewat program Tular Nalar menggelar Sekolah kebangsaan, yang menyasar kalangan pemilih pemula. Lewat program Sekolah Kebangsaan, diharapkan bisa melahirkan pemilih pemula cerdas pada Pilkada mendatang.
“Sekolah kebangsaan ini merupakan agenda Tular Nalar dari program Mafindo yang disupport oleh Google.org,” katanya.
Di Kabupaten Majalengka, Program Sekolah kebangsaan melibatkan pemilih pemula dari kalangan siswa. Ada seratusan siswa kelas 12 SMK Karya Bakti Sindang yang menjadi sasaran kampanye program tersebut.
Dijelaskan Akademisi Universitas Sindang Kasih (USK) Majalengka ini, lewat Sekolah kebangsaan, diharapkan bisa memperluas pengetahuan para siswa, yang notabene adalah para pemilih pemula. “Sehingga diharapkan bisa menjadikan mereka critical thinking dalam mengenal dan mencegah penyebaran hoaks, mis informasi, dan ujaran kebencian terkait pemilu,” kata dia.
“Pada prinsipnya, kami ingin memastikan bahwa siswa, sesuai dengan tanggung jawab dan alam pikirannya, bisa mengambil peran dan terlibat dalam pemilu sebagai pemilih yang cerdas,” lanjut Hasan.
Para siswa, jelas Hasan, sejatinya memiliki kesempatan cukup besar untuk terlibat dalam setiap tahapan baik pemilu maupun Pilkada. Mereka, lanjut Hasan, memiliki peluang menjadi pemantau pemilu, pengawas, ataupun petugas penyelenggara pemilu.
“Ruang itu semuanya sangat terbuka. Sepanjang siswa diberikan pikiran-pikiran yang bertanggung jawab sebagai warga negara, mereka dapat menularkan pemahaman dan pandangan tentang pemilu dan demokrasi kepada khalayak ramai. Itu untuk memastikan penyelenggara pemilu dapat dikawal, sehingga bisa menghasilkan pemilu yang berintegritas,” tegas Hasan.
Baca Juga:Dugaan Kasus Pencabulan, Tim Hotman Berikan BAP Tambahan di Polres MajalengkaBuka Lima Prodi Baru, USK Majalengka Siap Cetak Sarjana Produktif
Sementara itu, Kepala SMK Karya Bakti Sindang Majalengka Abdul Jalil, S.Pd menjelaskan, ada ratusan anak didiknya yang dipastikan masuk sebagai calon pemilih pada Pemilu mendatang.