“Kami mendorong, untuk berkumpul di suatu tempat yang menarik, sehingga mereka mau datang berkunjung. Ada lomba untuk anak-anak, supaya orang tuanya datang. Lalu ada seni,” jelas Endah.
“Konsepnya kurang lebih, sama. Tapi ada tema yang sedikit berbeda. Tahun lalu kami combine dengan festival mangga. Kalau sekarang lebih ke arah UMKM,” lanjut dia.
Sejak pertama kali digelar, Pasar Pasisian Leweung diisi dengan sejumlah kontes. Hal serupa juga dilakukan pada event kali ini.
Baca Juga:Siswa MA Assalam Maja Belajar 'Kebal Hoaks' di Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 MafindoPerhatikan Kesehatan Karyawan, PT SLI Gelar Medical Check Up
Untuk tahun ini, kontes yang digelar adalah kontes Durian lokal Kabupaten Majalengka. Ada 13 Durian yang ambil bagian kontes pada ajang Pasar Pasisian Leweung itu.
“Ada kontes durian lokal juga. Kurang lebih ada 13 varietas dilombakan. Itu dinilai dari rasa, tekstur, ketebalan daging. Akan menjadi magnet bagi orang-orang untuk berkumpul di pasar pasisian ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadis Parbud) Kabupaten Majalengka Ida Heriyani.
Bagi Pemda, gelaran Pasar Pasisian Leweung memiliki arti yang penting. Apalagi, lokasi Pasar sendiri memanfaatkan lahan yang selama ini kurang produktif.
“Ini adalah kerjasama antara Dinas Kehutanan Provinsi dengan Desa Putridalem. Konsep hutan, yang awalnya ini sawah tadah hujan. Tetapi Putridalem bisa menciptakan sebagai hutan kecil,” jelas dia.***