MAJALENGKA – Kelompok pemilih pemula masih menjadi fokus berbagai kalangan, dalam mengahadapi Pilkada serentak 2024 mendatang. Hal itu seiring dengan tingginya angka pemilih pemula pada Pilkada nanti.
Mafindo, lewat program Tular Nalar menggelar Sekolah kebangsaan, yang menyasar kalangan pemilih pemula. Lewat program Sekolah Kebangsaan, diharapkan bisa melahirkan pemilih pemula cerdas pada Pemilu mendatang.
“Sekolah kebangsaan ini merupakan agenda Tular Nalar dari program Mafindo yang disupport oleh Google.org dan Love Frankie,” kata Person in charge (PIC) Wilayah Majalengka Hasanudin, Sabtu 9 November 2024.
Baca Juga:Perhatikan Kesehatan Karyawan, PT SLI Gelar Medical Check UpSudah Tepatkah Dena Menjadi Calon Wakil Eman Suherman?
Di Kabupaten Majalengka, Program Sekolah kebangsaan melibatkan pemilih pemula dari kalangan siswa. Ada seratusan siswa kelas 12 MA Assalam Maja yang menjadi sasaran kampanye program tersebut.
Dijelaskan Hasan, lewat Sekolah kebangsaan, diharapkan bisa memperluas pengetahuan para siswa, yang notabene adalah para pemilih pemula.
“Sehingga diharapkan bisa menjadikan mereka critical thinking dalam mengenal dan mencegah penyebaran hoaks, mis informasi, dan ujaran kebencian terkait pemilu,” kata dia.
“Pada prinsipnya, kami ingin memastikan bahwa siswa, sesuai dengan tanggung jawab dan alam pikirannya, bisa mengambil peran dan terlibat dalam pemilu sebagai pemilih yang cerdas,” lanjut Hasan.
Para siswa, jelas Hasan, sejatinya memiliki kesempatan cukup besar untuk terlibat dalam setiap tahapan pemilu. Mereka, lanjut Hasan, memiliki peluang menjadi pemantau pemilu, pengawas, ataupun petugas penyelenggara pemilu.
“Ruang itu semuanya sangat terbuka. Sepanjang siswa diberikan pikiran-pikiran yang bertanggung jawab sebagai warga negara, mereka dapat menularkan pemahaman dan pandangan tentang pemilu dan demokrasi kepada khalayak ramai. Itu untuk memastikan penyelenggara pemilu dapat dikawal, sehingga bisa menghasilkan pemilu yang berintegritas,” tegas Hasan.
Koordinator Fasilitator, Aji Riki Nudhin mengatakan, untuk menciptakan pemilih pemula yang cerdas, perlu dilakukan kampanye yang terus menerus. Dari kampanye itu, jelas Aji, setidaknya ada dua keuntungan yang didapat dari kalangan pemilih pemula itu.
Baca Juga:Cegah Hoax di Pilkada, Tular Nalar-Mafindo Gelar Kelas Sekolah Kebangsaan di MajalengkaMeningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Pola Kemitraan Usaha Bumdes Pandawa di Desa Pilangsari
“Yang pertama, mereka akan menjadi pemilih pemula yang cerdas. Mereka bisa memilih calon yang benar-benar menurut mereka layak dipilih. Mereka akan menjadi pemilih berdaulat,” jelas Aji.