Aerocity Kertajati, Pusat Ekonomi Baru di Jawa Barat

Aerocity
SALAH satu kawasan Kertajati Aero City, atau Bussiness Park I Kertajati Aero City,” di Desa Palasah, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sudah dibangun sejak beberapa tahun silam.
0 Komentar

 

KERTAJATI – Sebuah pintu gerbang bertuliskan “Bussiness Park I Kertajati Aero City,” di Desa Palasah, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sudah dibangun sejak beberapa tahun silam. Itu salah salah satu kawasan Kertajati Aero City.

Jalan selebar kurang lebih 6 meter dengan lantai paving blok menuju lokasi dibangunnya sebuah apartemen masih cukup mulus, di kanan dan kiri jalan ditanami pepohonan diantaranya tabebuya dan sikas yang dikenal daunnya rindang.

Sekitar 1 km dari jalan kabupaten anara Desa Palasah – Babakan Kertajati atau pintu gerbang terdapat rarusa tiang pancang berukran besar berdiameter lebih dari 50 cm yang sudah di tanam ke bawah tanah.

Di kawasan tersebut sudah terdapat dua plang bertulis “Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Grand Anila Apartement No : 648/02/DPMPTSP/2020 “ atas nama PT PP Pro BIJB Aero City Development, di bagian sampingnya terdapat plang bertulis “Tanah Milik PT Ppro BIJB AD.

Di kawasan ini walaupun masih laha terbuka dan belum terdapat bangunan lain selain tiang pancang yang cukup luas dan dikelilingi garis menandakan tidak diperbolehkan pihak lain masuk ke kawasan tersebut tanpa ijin.

Menurut keterangan sejumlah warga di Desa Palasah, kawasan yang sudah dibebaskan oleh pihak perusahaan sudah cukup luas.

Sesuai Peraturan Dasar Yang datang ke lokasi itu hanya karyawan perusahaan diantaranya adalah warga Desa Palasah serta sekitar Desa Palasah jarang masyarakat umum datang ke sana selain petani yang melintas atau penggembala domba walaupun sudah ada larangan untuk tidak menggembala di kawasan yang sudah menjadi milik perusahaan.

Menurut keterangan salah seorang warga Rosid yang berjualan di samping pintu gerbang, keberadaan rencana pembangunan apartemen semakin mendongkrak harga tanah di wilayahnya.

Saat ini saja tanah yang berdampingan dengan lokasi jalan menuju pembangunan apartement sudah ditawarkan dengan harga mahal.

“Banyak tanah yang akan dibebaskan. Dan rata-rata memang sudah terjual. Oleh yang punya tanah dijual dengan harga Rp 8.000.000 per bata (Rp 572.000 per meter persegi),” ungkap Rosid.

0 Komentar