Sikapi Kedekatan Prabowo Subianto dengan Pebisnis Energi Fosil: 350 Indonesia Luncurkan Film Tentang Energi

350 Indonesia
Sikapi Kedekatan Prabowo Subianto dengan Pebisnis Energi Fosil: 350 Indonesia Luncurkan Film tentang Energi Terbarukan
0 Komentar

JAKARTA –  Setelah Prabowo dinyatakan menjadi Presiden Indonesia terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), 350.org Indonesia meluncurkan film dokumenter tentang energi terbarukan berbasis komunitas di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta pada akhir pekan lalu (23/3).

“Peluncuran film dokumenter tentang energi terbarukan berbasis komunitas untuk mengingatkan presiden terpilih tentang perlunya melakukan pengembangan energi terbarukan berbasis komunitas. Kita mengingatkan Prabowo karena komitmennya terhadap transisi energi dan kebijakan iklim yang adil tidak kuat,” ujar Firdaus Cahyadi, Indonesia team lead interim 350.org.

Hal itu, menurut Firdaus Cahyadi, terlihat dari rekam jejak Prabowo yang dekat sekali dengan pebisnis dari energi fosil, baik migas maupun batu bara.

Baca Juga:Amerika Serikat Memberikan Obat Pencegahan Tuberkulosis Senilai 1,5 Juta Dolar AS ke IndonesiaProyek baru 'PROTECT' UE-PBB Mendukung Pekerja Migran Perempuan dan Anak-anak di Asia Tenggara

“Kedekatan relasi Prabowo dengan pebisnis energi kotor, membuat publik meragukan komitmen dia terkait transisi energi yang adil. Publik justru kuatir selama lima tahun kedepan akan banyak solusi palsu yang akan diciptakan,” ungkapnya.

Solusi palsu itu mulai dari promosi Carbon Capture and Storage (CCS), batu bara cair, nuklir, biofuel berbasis sawit dan penggunaan energi gas dan sebagainya.

“Dalam dokumen visi dan misinya saat mencalonkan diri, terdapat gagasan untuk mengembangkan energi hijau berbasis sawit. Ini bisa menjadi solusi palsu, karena akan memunculkan problem deforestasi dan konflik dengan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Film dokumenter yang bertajuk AdventuRE ini dihasilkan dari perjalanan panjang mendokumentasikan pemanfaatan energi terbarukan berbasis komunitas di Lumajang, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali dan Sumba.

Pesan penting dari film dokumenter ini adalah solusi transisi energi berupa energi terbarukan sudah ada di masyarakat.

“Sekarang tinggal kemauan politik pemerintah untuk mengembangkan energi tersebut. Kita sebagai rakyat Indonesia tidak bisa menunggu kemauan politik pemerintahan yang baru, kita harus mendesaknya,” jelasnya.

Terkait dengan itulah, lanjut Firdaus Cahyadi, 350 Indonesia mengajak komunitas-komunitas masyarakat untuk menggelar nobar (nonton bareng) film dokumenter tersebut. 

Baca Juga:Soal Rasa Kita Sama, Cuma Pilihan Minimarket yang BerbedaKoalisi PKB-PKS Berlanjut ke Pilkada Majalengka?

“Versi singkat film sudah bisa dilihat di Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=m76tue2v4sc),” jelasnya, “Untuk mendapatkan versi panjang film dan menggelar nobar bisa menghubungi Ginanjar Ariyasuta ([email protected]).”***

0 Komentar